Aplikasi Internet sudah digunakan untuk e-commerce dan berkembang kepada
pemakaian aplikasi Internet pada lingkungan pemerintahan dan pada
lingkungan pendidikan yang dikenal dengan e-government dan e-education.
Pemerintah pusat dan pemerintah daerah berlomba-lomba membuat aplikasi
e-government dan e-education. Pengembangan aplikasi e-government dan
e-education memerlukan pendanaan yang cukup besar sehingga diperlukan
kesiapan dari sisi sumber daya manusia aparat pemerintahan dan kesiapan
dari masyarakat. Survei di beberapa negara menunjukkan bahwa ada
kecenderungan aparat pemerintah untuk tidak melaksanakan kegiatan secara
online, karena mereka lebih menyukai metode pelayanan tradisional yang
berupa tatap langsung, surat-menyurat atau telepon. Kita harus belajar
dari penyebab-penyebab kegagalan e-government dan e-education di
sejumlah negara yang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
ketidaksiapan sumber daya manusia, sarana dan prasarana teknologi
informasi, serta kurangnya perhatian dari pihak-pihak yang terlibat
langsung.
E-Government adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk
memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta
hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. E-Government dapat
diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik,
untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik,
atau proses kepemerintahan yang demokratis. Model penyampaian yang utama
adalah Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C),
Government-to-Business (G2B) serta Government-to-Government (G2G).
Keuntungan yang paling diharapkan dari E-Government adalah peningkatan
efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari
pelayanan publik.
E-Education adalah singkatan dari Electronic Education, merupakan sistem
pendidikan berbasis media elektronik, seperti radio dan televisi dan
sekarang e-education adalah pendidikan yang menggunakan internet sebagai
media utamanya. Sistem E-education memungkinkan untuk diakses melalui
berbagai terminal diberbagai tempat sesuai dengan mobilitas
pengaksesannya, sehingga lahirlah mobile education (m-education)
Dalam dunia pendidikan jelas e goverment sangat memungkinkan untuk
diterapkan, berikut adalah beberapa jenis e government dalam dunia
pendidikan.
a. Learner-led E-Education
Kategori ini dikenal pula dengan istilah self-directed e-education.
Yaitu e-education yang dirancang untuk memungkinkan pelajar belajar
secara mandiri. Itulah sebabnya disebut dengan learner-led e-education.
Tujuannya adalah untuk menyampaikan pembelajaran bagi para pemelajar
mandiri (independent learner). Learner-led e-education berbeda dengan
computer-based training yang sama-sama didedikasikan untuk belajar
mandiri. Bedanya, dalam computer-based training, pemelajar mempelajari
materi tanpa melalui jaringan internet atau web, tapi via komputer,
seperti melalui CD-ROM atau DVD. Dalam learner-led e-education, semua
materi (seperti multimedia presentation, html, dan media interaktif
lain) dikemas dan dideliver via jaringan internet/web.
b. Instructor-led E-Education
Jenis yang ini merupakan kebalikan dari learner-led
e-education, yaitu penggunaan teknologi internet/web untuk menyampaikan
pembelajaran seperti pada kelas konvensional. Ibaratnya, kelas pindah ke
web. Konsekuensinya, memerlukan teknologi pembelajaran sinkronous (real
time) seperti konferensi video, audio, chatting, bulletin board dan
sejenisnya.
c. Facilitated E-Education
Kategori ini, merupakan kombinasi dari learner-lead dan instructor-led
e-education. Jadi, bahan belajar mandiri dalam beragam bentuk
disampaikan via website (seperti audio, animasi, video, teks, dalam
berbagai format tertentu) dan komunikasi interaktif dan kolaboratif juga
dilakukan via website (seperti forum diskusi, konferensi pada
waktu-waktu tertentu, chatting, dll).
d. Embedded E-Education
Kategori ini agak berbeda. Embedded e-education memberikan upaya agar
terjadi semacam just-in time training. Kategori e-education ini
dirancang untuk dapat memberikan bantuan segera, ketika seseorang ingin
menguasai keterampilan, pengetahuan atau lainnya sesesegera mungkin saat
itu juga dengan bantuan aplikasi program yang ditanam di website. Saya
berikan ilustrasi, kalau gitu. Sebuah rumah sakit, mengembangkan
aplikasi berbasis web, yang memungkinkan seorang dokter memperoleh
informasi tentang suatu gejala dan kemungkinan penyebab serta alternatif
pengobatan yang tepat ketika ia sedang mendiagnosa pasien di kamar
periksa. Tentu saja di kamar periksa disediakan workstation (komputer)
yang terhubung dengan aplikasi berbasis web tersebut. Semacam job aids
yang dideliver via web. Mungkin begitu, maksudnya.
e. Telementoring dan e-Coaching
Kategori ini adalah pemanfaatan teknologi internet dan web untuk
memberikan bimbingan dan pelatihan jarak jauh. Dalam konteks ini, tool
seperti telekonferensi (video, audio, komputer), chatting, instant
messaging, atau telepon dipergunakan untuk memandu dan membimbing
perkembangan peserta belajar (pemelajar) dalam menguasai pengetahuan,
keterampilan atau sikap yang harus dikuasainya. Sama halnya dengan
embedded e-learning, kategori ini, lebih banyak diaplikasikan di
industri atau perusahaan-perusahaan besar di era global ini.
http://www.fisipuinsgd.ac.id/blog/urgensi-sim-dalam-dunia-pendidikan-
Read Full
http://www.fisipuinsgd.ac.id/blog/urgensi-sim-dalam-dunia-pendidikan-